Tatapannya Nggak Sama Lagi, atau Cuma Perasaan Aku?

Diposting pada

Episode 5

Saya masih ingat betul malam terakhir dia nelepon. Suaranya hangat, obrolannya ringan, tapi… habis itu semuanya jadi sepi. Bukan hilang. Tapi berubah.

Dia masih balas chat, tapi nggak secepat biasanya. Nggak lagi pakai emotikon yang lucu-lucu itu. Kadang saya kirim pesan panjang, dia balas pendek. Saya kirim cerita konyol, dia cuma kasih “hahaha” tanpa titik tiga.

Ada satu momen yang bikin dada saya agak sesak. Kami ketemu lagi. Duduk di kafe yang sama. Tapi tatapannya beda. Nggak lagi penuh rasa ingin tahu. Lebih… datar. Seolah dia hadir, tapi pikirannya udah jalan duluan ke tempat lain.

Saya sempat nanya, “Kamu capek ya?” Dia senyum. “Enggak kok.” Tapi senyumnya juga beda. Tipis. Hambar. Dan jujur, lebih dingin dari es kopi saya sore itu.

Saya pulang dengan banyak pertanyaan yang nggak sempat saya ucapkan. Kenapa dia berubah? Apa saya salah langkah? Atau ini cuma perasaan saya sendiri yang mulai terlalu berharap?


Pernah juga nggak sih kamu ngerasa seseorang berubah… tapi kamu bingung mulai nanyanya dari mana?

Kalau kamu pernah ngerasain yang kayak gini, yuk cerita ke aku. Kadang menuliskan rasanya bisa bantu kamu ngerti, kamu yang berubah… atau dia?

Deskripsi :
Cerita konflik kecil dalam hubungan yang mulai terasa berubah. Tatapan yang tak lagi sama, chat yang makin singkat—rasa penasaran pun tumbuh diam-diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *